Kamis, 30 Maret 2017

Korespondensi

                                               Hasil gambar untuk korespondensi 
Assalammualaikum...
Haii Teman-teman...disini membahas tentang Korespondensi loh... jangan lupa yah baca yahh....
Korespondensi merupakan salah satu materi yang harus dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik program keahlian administrsi perkantoran.
Dibawah ini materi korespondensi:
1. Pengertian Korespondensi
 Korespondensi adalah penyampaian maksud melalui surat dari satu pihak kepada pihak lain dapat atas nama jabatan dalam suatu perusahaan/organisasi dan dapat atas nama perseorangan (individu). Kegiatan saling berkirim surat oleh perseorangan atau oleh organisasi disebut surat menyurat atau korespondensi. Pihak yang terlibat disebut koresponden.
2. Pengertian Surat Surat
adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain, yang memiliki persyaratan khusus yaitu penggunaan kode 2 notasi (lampiran dan perihal), penggunaan kertas, penggunaan model dan bentuk, pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda tangan.
3. Fungsi Surat:
1. Surat sebagai penyampai pesan.
2. Surat sebagai wakil.
3. Surat sebagai bukti tertulis.
4. Surat sebagai pedoman/dasar.  
5. Alat untuk mengingat.
6. Dokumen historis dari suatu kegiatan.
7. Keterangan keamanan.
4. Ciri-ciri Surat:
    1. Surat adalah pesan tertulis.
    2. Isi pesan dalam surat merupakan informasi/persuasi. 
    3. Surat memiliki bagian-bagian  yang standar.
    4. Surat memiliki bentuk yang standar.
    5. Surat memiliki satu pesan inti.
    6. Gaya bahasa surat bisa formal. ataupun informal.
5. Pembagian Surat:
 1. Penggolongan surat menurut isinya
  a. Surat dinas pemerintahan Surat yang dibuat oleh badan pemerintah yang isinya berkaitan dengan pesan kedinasan.
 Contohnya Surat Keputusan, nota dinas, surat perintah dll.
  b. Surat bisnis Surat yang dibuat oleh organisasi yang mencari keuntungan dengan kegiatan transaksi bisnis. 
Contoh surat pesanan, surat tagihan, surat lamaran kerja, surat gugatan, dsb.
  c. Surat sosial
Surat sosial adalah surat yang lahir dalam aktivitas bisnis maupun kedinasan yang isinya TIDAK BERKAITAN LANGSUNG dengan urusan bisnis. Surat sosial berfungsi membangun citra nama baik antar sesama partner.
Contohnya Surat ucapan terima kasih, surat ucapan duka cita, surat undangan, surat dsb.
  d. Surat legal
Surat legal adalah surat-surat yang memiliki kekuatan hukum. Surat ini bisa berkaitan dengan kegiatan bisnis, dinas, maupun pribadi.
Contohnya s. perjanjian, s. kuasa, s. wasiat, s. tugas, dan berita acara. e. Surat pribadi Surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh seseorang kepada orang lain yang isinya berupa pesan pribadi dan bukan untuk kepentingan organisasi atau urusan resmi
2. Penggolongan surat menurut tujuan secara garis besar surat dibagi menjadi 2 jenis tujuan yaitu
     s. informatif dan s. persuasif.
3. Penggolongan surat menurut wujudnya Dalam wujudnya kita mengenal s. bersampul, kartu pos, warkat, telegram, e-mail, dsb.
4. Penggolongan surat menurut besarnya audien (orang yang dituju)
 a. Satu orang
        Contohnya S. Panggilan Kerja, S. Tagihan, S. Peringatan
b. Sekelompok orang
    Contohnya S. Edaran, memo
c. Banyak orang
Contohnya S. Pengumuman, S. Semberitahuan,
5. Penggolongan surat menurut urgensi penyelesaian Menurut urgensinya, surat bisa dibagi menjadi
a. Sangat penting (harus segera ditindaklanjuti)
b. Penting (perlu ditindaklanjuti)
c. Biasa
6. Penggolongan surat menurut kerahasiannya Menurut kerahasiannya, surat bisa digolongkan menjadi
a. sangat rahasia (hanya orang yang dituju yang boleh mengetahui adanya surat)
b. Rahasia (hanya orang yang dituju yang boleh mengetahui isi suratt)
c. Konfidensial (hanya kalangan tertentu yang boleh melihat isi surat d. Surat biasa
Untuk menyusun surat yang baik, penulis harus mengindahkan hal-hal berikut:
1. Menetapkann lebih dahulu maksud surat, yaitu pokok pembicaraan yang ingin disampaikan kepada penerima surat, apakah itu berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan atau hal lain.
2. Menetapkan urutan masalah yang akan dituliskan.
3. Merumuskan pokok pembicaraan itu satu persatu secara runtut, logis, teratur dengan menggunakan kalimat dan ungkapan yang menarik, segar, sopan, dan mudah ditangkap pembaca.
4. Menghindarkan sejauh mungkin penggunaan singkatan kata atau akronim, lebih-lebih yang tidak biasa atau singkatan bentuk sendiri.
5. Memperhatikan dan menguasai bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya.
6. Mengikuti pedoman penulisan ejaan dan tanda baca sebagaimana digariskan oleh Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia.
Bagaimana sudah tau kan tentang Korespondensi ? silahkan pelajari dirumah yah.. semoga bermanfaat untuk anda ,, sekian terimakasih udah mampirrr........................... 
Wassalammualikum..


Semoga bisa bermanfaat😊💌

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika berkomunikasi menggunakan Telepon

                Assalammualaikum...😊 Haii Teman-teman...disini membahas tentang Etika berkomunikasi Telepon , jangan lupa baca...